WEB LAMA
16 Maret 2020

MESKIPUN ANAK SEKOLAH DI MAGETAN LIBUR AKIBAT MEWABAHNYA VIRUS CORONA, GURU TETAP MASUK

WASPADA VIRUS CORONA (COVID-19) Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Merebaknya virus Covid-19 (Corona) menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Apalagi salah satu korban meninggal adalah warga Magetan yang berdomisili di Solo. Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup. Pemerintah Desa Tambakrejo dalam hal ini menghimbau kepada semua warga agar tetap waspada terhadap mewabahnya virus corona ini. Dengan mewabahnya Virus ini Pemerintah Kabupaten Magetan mengantisipasi Virus ini dengan meliburkan anak sekolah selama 14 Hari (Wajib Belajar di Rumah) yaitu pada tanggal: 16-29 Maret 2020, sedangkan bagi para tenaga pendidikan dan kependidikan tetap masuk sepeti biasa. Anak anak sangat senang libur sekolah 14 hari, sayangnya banyak orang tidak memahaminya. Mengapa 14 hari dan untuk apa. Maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai. 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan. 14 hari itu sangat mampu menghentikan laju penularan Covid-19. 14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang. Mengapa? Penjelasan nya demikian: Ketika seseorang kontak dengan apapun yg bisa menginfeksinya dgn Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa2, maka orang itu aman. Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing2 selama 14 hari itu, kenapa? Contoh, seorang anak mulai libur tgl 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pd hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan2, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dll, seandainya dia jalan2 di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda2 dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan, andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dst. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus. Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu. Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala2 menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dgn orang lain dalam 14 hari itu. Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia. Mohon jelaskan kpd orang2 lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma, 14 tahun pun tak bisa stop penularan. Semoga kondisi dunia segera pulih.
SUTOPO (KAUR PERENCANAAN)    BUDI KIRTONO (KAUR TATA USAHA DAN UMUM)    SUGIARTO (KAMITUWO)    SUKARDI (KAMITUWO)    SUTRISNO (KASI KESEJAHTERAAN)    SUNOTO (KASI PEMERINTAHAN)    INDARTI (KAUR KEUANGAN)    WARSITO (KASI PELAYANAN)